Halloween party ideas 2015

Khadijah Al-Kubra adalah istri pertama Nabi Muhammad s.a.w yang merupakan sosok istri teladan, begitu banyak pengorbanan yang dilakukannya demi menegakkan agama islam dan beliaulah orang yang selalu ada dibalik perjuangan dakwah Rasulullah. Berikut adalah serita yang amat sangat menyentuh, cerita tentang baginda muhammad yang menangis karena istrinya, Khadijah.

Pada suatu hari Nabi Muhammad s.a.w. pulang dari medan dakwah dalam kondisi lelah . Ketika beliau hendak masuk rumah, Khadijah biasanya menyambut beliau berdiri di depan pintu. Ketika Khadijah hendak berdiri menyambut Suami tercinta, Rasulullah yang melihatnya sontak berkata: “Wahai Khadijah tetaplah di tempatmu.” Saat itu Khadijah sedang menyusui anaknya Fatimah yang masih bayi. Rasulullah sangat paham dengan kesetiaan istrinya Khadijah yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk suaminya.

Keimanan dan Kesetiaan Khadijah al-Kubra ra - Kisah Kehidupan Nabi Muhammad

Rasulullah sangatlah Kagum dengan pengorbanan Khadijah. Meskipun dalam keadaan Lelah menjaga rumah tangganya dan keadaan Letih dalam memelihara anaknya, Khadijah masih sempat menunjukkan Kesetiannya dan rasa sayangnya kepada sang Suami walau dengan hal yang sederhana tadi. Bahkan seluruh harta bendanya diberikan kepada Nabi demi perjuangan Islam dan bahkan lebih dari itu, jiwa dan raganya diperuntukkan untuk Islam. Subhanallah, sungguh besar kontribusi Khadijah terhadap kemajuan besarnya islam di jaman Nabi Muhammad s.a.w. Tidak jarang Khadijah menahan lapar sambil menyusui anaknya Fatimah ra. Sehingga yang keluar bukan air susu lagi tapi darah yang keluar, yang diminum oleh anaknya Fatimah. 

Melihat Khadijah letih menyusui anaknya, Rasulullah mengambil Fatimah dan diletakkan di tempat tidurnya. Gantilah Rasulullah berbaring dipangkuan sang Istri. Karena Rasulullah begitu lelah dan letih dari mendakwahkan islam kepada umatnya yang menolak seruannya, beliaupun tertidur dipangkuan sang istri. 

RASULULLAH MENANGIS KARENA KHADIJAH

Katika itulah khadijah dengan belaian kasih sayang membelai rambut Beliau. Tak terasa air mata Khadijah al-Kubra menetes mengenai pipi Rasulullah s.a.w. Nabipun terjaga “Wahai Khadijah kenapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad? Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan, tetapi hari ini engkau telah dihina orang, semua orang telah menjauh darimu, seluruh harta bendamu habis. Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad?”

Khadijah al-Kubra berkata, “Wahai suamiku, wahai Nabi Allah, bukan itu yang aku tangiskan. Dulu aku memiliki kemuliaan, kemuliaan itu aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku memiliki kebangsawanan, kebangsawanan itupun aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan, seluruh harta kekayaan itu aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. 

Wahai Rasulullah, sekarang ini aku tidak memiliki apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. “Wahai Rasulullah, sandainya aku telah MATI sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, kemudian engkau hendak menyebrangi sebuah lautan,, engkau hendak menyebrangi sebuah sungai dan engkau tidak menemukan satu perahu pun ataupun jambatan, maka engkau gali lubang kuburku, engkau gali kuburku, kemudian ambillah TULANG BELULANGKU, engkau jadikan jembatan sebagai jalan menyeberangi sungai itu untuk menemui umatmu.

"INGATKAN MEREKA AKAN KEBESARAN ALLAH. INGATKAN MEREKA PERKARA YANG HAQ. AJARKAN MEREKA SYARI'AT ISLAM WAHAI...RASULULLAH.”
Mendengar Perkataan Khadijah tersebut, Nabi Muhammadpun Menangis.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.