Halloween party ideas 2015

KISAH SEORANG LUMPUH YANG DICINTAI RASULULLAH - Alangkah terharunya rasul s.a.w. mendengar keinginan seorang yang lumpuh tetapi mempunyai iman yang kuat. Ia seorang leleki penduduk Madinah yang mengalami penyakit lumpuh yang menyebabkan dia tidak dapat bergerak dan berpergian. Imannya yang kuat  inggin menyertai Nabi s.a.w. sebagai seorang muslim, tetapi tenaganya tidak ada.

Muq’ad, demikianlah ahli hadist menyebutkan dirinya, yaiutu Orang yang tidak dapat berjalan karena menderita lumpuh.  Terpaksa dia duduk saja sepanjang hari dana malam tetapi kecintaannya kepada Allah dan Rasul sangat ktat. Namun demikian dia tidak sunyi mendengar dan mengetahui perkembangan islam dan erjuangan rasul s.a.w. dan kaum muslimin, walaupun dia tidak dapat berbuat banyak, tetapi hatinya mencintai Allah dan rasul dalam kemampuan yang ada padanya.

“Bawalah aku dipinggir jalan yang dilalui Rasul s.a.w., bila baginda pergi kemasjid.” Demikian dia menyuruh keluarganya.

KISAH SEORANG LUMPUH DICINTAI RASULULLAH

Seorang lumpuh yang sangat mencintai Rasulullah

Dapatlah dibayangkan betapa rindunya ia hendak meliat wajah rasul s.a.w., inggin mendengarkan suara baginda. Hanya inilah yang dapat dilakukannya lagi dan memang baik sekali.

Harapannya ini pun dikabulkan oleh keluarganya. Ia dibawa ke pinggir jalan yang akan dilalui Rasulullah s.a.w. sudah tentu tidak akan dapat bertemu secepat mungkin sebab waktu dia sudah sampai tetapi nabi belum . dan baginya menunggu itu pun sudah menyejukkan jua.

Semua ini diketahui dan dirasakan nabi sehingga bila baginda lalu maka baginda mengucapkan salam kepadanya. Bukan main gembira hatinya melihat rasul dan mendengar ucapan sala baginda kepadana. Bila selesai pertemuan yang sedikit ini maka keluarganya inggin membawanya pulang. Alangkah puasnya hatinya dan subur imannya. Pergi dan pulang selalu nabi  mengucapkan salam kepadanya, bila baginda melihat muq’ad masih ada disana.

“Demi allah, aku tidak akan pulang lagi.” Katanya kepada keluarganya.
“Selama rasulullah masih hidup saya tidak mau pergi dari sini, sebab itu kamu dirikanlah khushsh untukku” demikian harapan

Ia mengharapkan agar didirikan khushsh, yaitu rumah dari kayu sekadar. Tau samalah dengan pondok dan gubuk kita disini, sekadar menaungi waktu panas dan berteduh waktu hujan. Alngkah murninya hati muq’ad . keluarganyapun permintaanyna sehingga didirikannya pondok dipinggir jalan. Mulailah muaq’ad menempatinya dengan penuh kegembiraan. Nabi pun mengetahiu semua hal tentang muq’ad sehingga setiap baginda lewat di sana maka bagina singgah kepadanya. Diuapkannya salam kepadanya dan digembirakannya hatinya.

Malah bisa rasul mempunyai makananmaka baginda kirimkan kepadanya. Hanya allah yang mengetahui betapa gembiranya muq’ad mendapat perlakuan nabi yang demikian baiknya. Dalam suasana menidap penyakitlumpuh maka inilah obat bagi jiwanya.

Kematian Sahabat Nabi Mu'ad

Demikian berlalu hari demi hari dan bulan demi bulan. Sampailah datang suatu saat, ketika semua ini terhenti dengan meninggalkan kesan mengharukan. Muq’ad meninggal dunia.

Kematian ini diberitahukan kepada baginda rasul sehingga baginda segera menjengknya dengan penuh keharuan beberapa orang sahabat ikut bersama baginda untuk melepas hamba ini kelam barzah. 

Seorangpun tidak boleh mendekati tempatnya selain dari aku. “ demikian kata rosul kepada sahabatnya.

Nabi segera masuk sedang sahabat yg lain berada diluar saja malah mereka inggin segera dibolehkan masuk melihat mauat muq’ad yang mempunyai jalan hidup sendriri.
Waktu nabi s.a.aw. masuk kedalam tempat muq’ad maka baginda melihat jibril sudah ada didekatnya barangkali inilah ebabnya rasulullah belum megizinkan sahabat ikut masuk bersama baginda.

“wahai rasul! Sekiranya engkau tidak datang maka kamilah yang akan menyelenggarakanurusannya. Tetapi karena engkau sudah datang maka engkaulah yang jauh lebih utama mengurusnya.demikian kata jibril kepada nabi.

Akhirnya rasulullah s.a.w. mengurus jenasah muq’ad memandikan, mengkafani, menshalatkan dan memasukkan ke kubur. Berangkatlah dia menuju alam baqa dengan iman yang berada dalam jasmani lumpuh rasul memperlihatkan kasih sayang kepadanyadelam bentuk lain dari yang lain. Sebab muq’ad ini adalah orang yang mengalami lumpuh jasmiani tetapu imannya tidak lumuh. Dengan iman yang tidak lumpuh ini dia mencintai allah dan rasul dan dengan iman inilah dia menghadap allah.

Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.